UNJUK KREASI DESAINER TUBAN MELALUI TUBAN KRIYA WASTRA BUSANA
Bidang Pariwisata - Kreativitas dan inovasi adalah kunci keberhasilan program-program yang dijalankan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban.
Dengan bersinergi dan berkolaborasi bersama lintas sektor, organisasi perangkat daerah (OPD) ini semakin meneguhkan Bumi Ronggolawe sebagai kabupaten yang konsisten mendukung para pelaku industri ekonomi kreatif (Ekraf).
Dimulai dari penyelenggaraan Malam Anugrah Tuban Kriya Wastra Busana di Alun-Alun Tuban yang digelar pada Rabu (14/12) malam. Meski mendadak dipindah dari alun-alun ke ruang rapat lantai 3 Setda Tuban, hal tersebut tak menghilangkan semangat kreativitas para pelaku ekraf subsektor fashion.
Kepala Disbudporapar Tuban M. Emawan Putra mengatakan, Pemkab Tuban tak henti-hentinya memfasilitasi para pemuda untuk berkreasi.
Acara yang diselenggarakan di Alun-Alun Tuban pada Rabu (21/12) malam, terang dia, merupakan bentuk dukungan terhadap iklim ekraf subsektor fashion.
‘’Kegiatan ini diharapkan menjadi pendukung tumbuh kembang ekosistem fashion, mengingat Tuban memiliki potensi besar dengan batik tulis dan gedog,’’ tuturnya.
Dalam pergelaran tersebut, sebanyak 51 model dihadirkan untuk menjadi kanvas karya-karya batik yang diciptakan para desainer Tuban.
Wawan, sapaan akrabnya menuturkan, sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekraf, salah satu tugas pemerintah kabupaten adalah mem bentuk dan membangun ekosistem ekraf.
‘’Kegiatan Tuban Kriya Wastra Busana adalah salah satu bentuk dukungan terhadap subsektor fashion,’’ tuturnya.
Selain mendukung para pelaku ekraf, kata Wawan, kegiatan yang diselenggarakan dengan sinergi dan kolaborasi berbagai sektor itu juga untuk mengangkat identitas Tuban. Harapannya dapat memotivasi para inovator dan kreator muda di bidang apa pun.
‘’Sehingga ke depan, serapan tenaga kerja tidak hanya bergantung pada sektor formal saja. Melainkan juga sektor informal yang mampu membentuk kreator ekonomi serta wirausaha baru,’’ terangnya.
Komentar
comments powered by Disqus