Wisata Pulang Kampung kembali sukses diselenggarakan Pemkab Tuban melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban.

Event tahunan yang bertajuk Mantuk Tuban itu selalu berhasil menarik perhatian ribuan masyarakat.

Mereka yang mudik maupun berwisata itu berbondong-bondong berkunjung di Pantai Boom Tuban, selama Rabu – Jumat (2 – 4 April).  

Dengan latar debur ombak dan semilir angin pantai, pengunjung disuguhkan pertunjukan budaya yang kaya warna. Dari tongklek, thak-thakan, jaranan, janggrung, reog, dan masih banyak lagi.

Semua tampil luar biasa memukau, menggambarkan keberagaman budaya yang kian dilestarikan oleh masyarakat Bumi Ronggolawe. 

Tak ketinggalan, turut disajikan arena bermain anak, kuliner, dan produk UMKM khas Tuban turut meramaikan acara. Semakin membuat pengalaman wisata semakin lengkap dan berkesan.

Selain untuk menggaet kunjung wisata, momen tahunan ini dirancang untuk mengobati kerinduan para pemudik akan seni dan budaya khas Tuban bagi mereka yang telah lama merantau dari kampung halaman.

Kepala Disbudporapar Mohammad Emawan Putra menyampaikan, kegiatan tahunan ini sudah diadakan selama empat tahun terakhir.

Menjadi ajang untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang dikelola Pemkab Tuban.

Sekaligus, memberikan wadah serta dampak positif bagi para UMKM dan pelaku kesenian di Bumi Ronggolawe.

‘’Dari tahun ke tahun, acara ini selalu ramai oleh masyarakat yang antusias menyaksikan beragam kesenian dan kebudayaan yang dilestarikan masyarakat Tuban,’’ tuturnya.

Selain menampilkan kesenian khas Tuban seperti tongklek dan thak-thakan, juga menampilkan kesenian modern lain seperti carnival performance, cosplay Jejepangan, live musik, dan barongsai.

Emawan menegaskan, seluruhn penampilan melibatkan para pelaku kesenian dan kebudayaan asli Tuban.

‘’Sehingga masyarakat tahu bahwa banyak pelestari kebudayaan dari Tuban yang berbakat untuk menghibur,’’ ungkap dia. 

Selama berkunjung ke lokasi wisata Pantai Boom, para wisatawan juga disuguhi beragam menu makanan dan produk-produk lokal khas Kota Legen. Semakin menambah suasana kampung halaman.

‘’Kami ingin menciptakan suasana Tuban ngangeni (selalu dirindukan), dengan kolaborasi pariwisata bersama pelaku kesenian, kebudayaan, dan UMKM dalam satu panggung,’’ tegas Emawan. (yud)