GAMELAN SINGO MENGKOK (BONANG)

Share: Facebook Twitter

Deskripsi :

Instrumen bonag pada koleksi museum ini hanya tinggal dua buah saja. Rancak atau dudukannya masih ada namun tabuh nya sudah hilang. Koleksi bonang nomor 63a/LMG/2003 berbahan perunggu dengan diameter 21 cm dan diamer puncaknya 6 cm. Bonang ini pecah dan berlubang dibagian atasnya. Sementara bonang dengan nomor 63b/LMG/2003 berukuran diameter 18.5 cm dengan diameter puncak 5.5 cm. Sama seperti bonang yang pertama, bonang ini juga pecah dan berlubang dibagian atas. Rancak atau dudukan bonangnya sendiri terbuat dari kayu jati yang diukir dibagian atas dan bawah kaki-kakinya. Rancak ini berukuran 144.5 cm x 46 cm dan keropos dibeberapa bagian. Salah atunya sudah baru, diduga diganti karena rusak. Terlihat residu pewarna warna merah, hitam dan juga coklat muda dibeberapa bagian. Tali penyangga bonag telah diganti dengan bahan tali baru.

Sejarah :

Gamelan Singo Mengkok merupakan salah satu pusaka bersejarah yang menjadi koleksi penting di Museum Sunan Drajat. Gamelan ini dipercaya berasal dari masa penyebaran Islam di pesisir utara Jawa pada abad ke-15 hingga ke-16 Masehi, ketika Sunan Drajat (Raden Qosim) berperan besar dalam dakwah Islam melalui pendekatan budaya dan kesenian.

Menurut tradisi lisan masyarakat setempat, Gamelan Singo Mengkok digunakan oleh Sunan Drajat sebagai sarana dakwah dan media pendidikan moral bagi masyarakat. Melalui lantunan gamelan dan tembang-tembang Jawa, beliau menyisipkan ajaran Islam yang mudah diterima rakyat, seperti nilai gotong royong, welas asih, dan kedermawanan.

Komentar

comments powered by Disqus

Berita Terbaru

Berita Terpopuler